O L I C' 1

kebranian diperlukan untuk berdiri dan berbicara. keberanian juga diperlukan untuk duduk dan mendengarkan.

O L I C' 2

sukses adalah saat kita berfikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan dan hari esok tanpa rasa takut.

O L I C' 3

selesaikan lah,bukan dari yg pling sulit atau pling mudah,tapi apa yg ada didepan mata dan hadapi.

O L I C' 4

cerita kehidupan setiap manusia tidaklah pernah sama, namun kesedihan dan kegembiraan milik kita semua

O L I C' 5

Jangan merendahkan siapapun dalam hidup, bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapa diri kita.

Senin, 21 Oktober 2013

JOTA-JOTI 2013


Kamis, 11 Juli 2013

KERANGKA ACUAN Perekrutan Anggota Dewan Kerja Ranting

KERANGKA ACUAN
Perekrutan Anggota Dewan Kerja Ranting
Kwartir Ranting 11 .01.10 Sidareja

A.     PENDAHULUAN

Dewan Kerja Ranting adalah badan kelengkapan Kwarran. Dewan Kerja Pramuka dan Pandega Ranting (DKR) ini merupakan wadah pengembangan kepemimpinan Pramuka Penegak dan Pandega, berkedudukan sebagai bagian dari kwartir ranting yang mengelola Pramuka Penegak dan Pandega. Petunjuk penyelenggaraan DKR diatur dalam Surat Keputusan Kwarnas Nomor 24 Tahun 2007.
Dewasa ini Ranting Sidareja yang memiliki 13 ambalan atau gudep SLTA sangat membutuhkan peran serta Dewan Kerja Ranting dalam pengembangan kepramukaan tingkat penegak dalam wadah Dewan Kerja Ranting 11.01.10 Sidareja.

B.     TUJUAN UMUM

Kaderisasi dan pemberdayaan peran anggota penegak dalam meningkatkan kualitas pengembangan Dewan Kerja Ranting yang berkelanjutan.

C.     TUJUAN KHUSUS

1.      Kaderisasi dan pemberdayaan peran anggota Penegak dalam Dewan Kerja Ranting.
2.      Memperkuat peran anggota penegak dalam peningkatan dan pengembangan kegiatan kepramukaan di ambalan masing-masing.
3.      Mengorganisasi jejaring Penegak dan Korps Ambalan di Ranting Sidareja dalam wadah Dewan Kerja Ranting Sidareja dan untuk menyepakati rencana kerja Dewan Kerja Ranting Sidareja tentang pengembangan kepramukaan tingkat penegak yang diharapkan akan memperkuat rencana strategis Kwarran Sidareja dalam upaya pengembangan kepramukaan tingkat penegak di Ranting Sidareja.

D.     WAKTU DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN

1.      Waktu pelaksanaan :
a.       Hari                 : Minggu
b.      Tanggal           : 21 Juli 2013
c.       Waktu                         : Pukul 08.00 s.d selesai
2.      Tempat                  : Sanggar Bhakti Pramuka Sidareja



E.     PESERTA

1.      Delegasi peserta kegiatan ini adalah anggota penegak sejumlah 10 orang terdiri dari 5 penegak putra dan 5 penegak putri berasal dari masing-masing Gudep SMA/SMK/MA.
2.      Syarat :
a.       Peserta merupakan anggota penegak putra/putri yang masih duduk di kelas X tahun pelajaran 2013/2014.
b.      Aktif dalam kegiatan kepramukaan di ambalan masing-masing.
c.       Mempunyai kemampuan kepemimpinan dan keterampilan komunikasi.
d.      Memahami kepramukaan dengan baik.
e.       Sehat jasmani dan rohani.
f.       Saat kegiatan memakai seragam pramuka lengkap.
g.      Taat pada kode kehormatan pramuka.

F.      PROSES KEGIATAN

1.      Gudep melakukan seleksi untuk memilih anggota putra/putri untuk menjadi peserta dalam kegiatan ini.
2.      Peserta wajib mengisi formulir pendaftaran dan formulir dikumpulkan setiap hari Jum’at - Sabtu pukul 13.00 – 15.00 ke Sanggar Bhakti Pramuka Sidareja (Jalan Bhayangkara No.19 Sidareja).
3.      Seluruh peserta diharapkan telah tiba di Sanggar Bhakti Pramuka Sidareja pada tanggal 21 Juli 2013 sebelum pukul 08.00 WIB.
4.      Model seleksi :
a.       Tiap-tiap peserta mendapatkan nomor peserta pada saat daftar ulang 21 Juli 2013 di tempat kegiatan.
b.      Peserta mengikuti seleksi secara beregu/persangga (1 sangga 5 personil putra/putri sesuai ambalan masing-masing) dengan penilaian individu.
c.       Sangga memasuki pos-pos yang telah ditentukan.
d.      Materi yang diujikan :
                                                        i.            Psikologi test (individu)
                                                      ii.            Tekpram
5.      Hasil seleksi akan disampaikan ke masing-masing Gudep SLTA di wilayah sidareja paling lambat seminggu setelah perekrutan.
                                                           DEWAN KERJA RANTING SIDAREJA

 BIODATA CALON ANGGOTA DKR

 GUDEP                                                                                                                             Pas Photo 3x4

                                                 
PUTRA/PUTRI
Nama Lengkap

Nomor KTA

Tempat Lahir

Tanggal Lahir

Jabatan di Kwarran

Alamat

Kota/Kab.                                                Kode pos.                                                    No. telp
Agama

Gol.darah
ORANG TUA
Nama Lengkap

Alamat

Kota/Kab.                                                Kode pos.                                                    No. telp
Pekerjaan

PENDIDIKAN UMUM
Jenjang
Nama Sekolah
Tempat
Tamat Tahun
SD



SLTP



SLTA



KEPRAMUKAAN
Golongan
Tingkat Terakhir
Tempat
Tamat Tahun
Siaga



Penggalang



Penegak



KEGIATAN KEPRAMUKAAN
Nama Kegiatan
Tahun
tempat












Mengetahui,                                                                                      Sidareja, ………………. 20…
Pembina                                                                                              Yang menyatakan,


……………….                                                                                   …………………..

Minggu, 23 Juni 2013

Peralatan Berkemah


Peralatan Berkemah - Mau berkemah ? Pahami  dulu apa tujuan Berkemah, apakah sekedar rekreasi atau berkemah dengan banyak acara kegiatan. Lalu apa saja yang harus dibawa ?

 Dan Perlengkapan tersebut adalah :
  • Ransel, gunakan ransel yang ringan dan anti air. 
  • Pakaian perjalanan; bawalah pakaian dengan bahan yang kuat dan mempunyai banyak kantong.
  • Pakaian tidur; selain training pack, bawa juga sarung untuk penahan dingin dan sholat, bagi yang beragama Islam.
  • Jaket tebal, dari bahan nilon berlapis kain dan berponco.
  • Kantung tidur (sleeping bag) dan alas tidur (matras).
  • Pakaian cadangan; masukan dalam plastic.
  • Peralatan makan; piring, sendok, garpu, gelas/mug, tempat air.
  • Peralatan mandi; gayung, sabun, sikat gigi, pasta gigi, sandal, handuk.
  • Peralatan masak; misting, kompor spiritus, kompor paraffin.
  • Sepatu; gunakan sepatu yang menutupi mata kaki.
  • Kaos kaki; membawa cadangan kaos kaki dan simpan dalam plastic.
  • Sarung tangan; untuk pelindung dan penahan dingin.
  • Topi.
  • Senter; selain utnuk penerangan, berguna juga untuk memberi isyarat.
  • Peluit; berguna untuk berkomunikasi.
  • Korek api; baik itu korek api gas atau korek api kayu dan simpan dalam tabung bekas film agar aman.
  • Ponco; berguna untuk jas hujan, tenda darurat, alat tidur dan lain-lain. Jika tidak ada ponco, bawalah plastic tebal selebar taplak meja.
  • Obat-obatan pribadi.

Kalo kamu Berkemah, ya tentu saja harus bawa tenda dan sebelum berangkat tenda diperiksa dahulu apakah masih bagus atau sudah banyak dengan lubang/robek. Berapa kebutuhan tali dan pasak serta  tongkat/ bambo untuk mendirikan tenda. Jika Kotor tenda harus dicuci dahulu, agar dapat ditempati dengan nyaman dan sehat. Sebelum berangkat,  perlengkapan/ barang di cek, jangan ada yang tertinggal.

Dalam Berkemah harus tahu tujuan, kebutuhan, kondisi, cuaca dan situasi saat ini. Waktu lama berkemah, dan lokasi tujuan  ikut menentukan barang apa saja yang harus dibawa, jadi sebaiknya disesuaikan, tidak semua barang  harus dibawa.

Gerakan Pramuka - Arti Kiasan Tanda Jabatan


Arti Kiasan Tanda Jabatan Anggota Muda              
Tanda Pimpinan Satuan Terkecil
Tanda Pimpinan Satuan Terkecil (Barung, Regu, Sangga dan Satuan Terkecil Pandega, serta Krida) berbentuk janur, yang diambil dari kebiasaan bangsa Indonesia memberi tanda kepada petugas dengan daun kelapa (janur). Jadi janur mempunyai arti kiasan pengemban suatu tugas.
 
Tanda Pengurus Dewan Ambalan/Racana
 
Tanda Pengurus Dewan Ambalan/Racana berbentuk roda gigi dengan 10 buah giginya, serta bintang bersudut lima, memberi arti kiasan bahwa Pengurus Dewan Ambalan/Racana bertugas menggerakkan para Pramuka Penegak/Pandega, putera dan puteri (tunas kelapa yang berpasangan), untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka dengan pengamalan Dasa Darma dan Pancasila.
 
Tanda Pengurus Dewan Kerja Penegak dan Pandega
Tanda Pengurus Dewan Kerja Penegak dan Pandega berbentuk roda kemudi dengan 10 buah pegangannya, memberi arti kiasan bahwa Pengurus Dewan Kerja Penegak dan Pandega bertugas mengemudikan roda organisasi Pramuka Penegak dan Pandega, putera dan puteri (dua buah tunas kelapa berpasangan) agar dapat mencapai tujuan Gerakan Pramuka dengan pengamalan Dasa Darma dan Pancasila.
 
Tanda Pengurus Dewan Saka
Tanda Pengurus Dewan Saka berbentuk roda gigi dengan 10 buah giginya, serta lambang ciri khas Saka yang bersangkutan, memberi arti kiasan bahwa Pengurus Dewan Saka bertugas menggerakkan para Pramuka agar giat melaksanakan kegiatan Sakanya, sesuai dengan tugas pokok Saka yang bersangkutan, guna mencapai tujuan Gerakan Pramuka, dengan pengamalan Dasadarma dan Pancasila.

 
Arti Kiasan Tanda Jabatan Anggota Dewasa              
Setiap Tanda Jabatan memiliki arti tersendiri, Seperti Tanda jabatan Pembina Pramuka, Pelatih, Andalan dan Mabi, arti kiasannya sebagai berikut :
 
Tanda Pembina Pramuka
 
Tanda Pembina Pramuka ini berbentuk kemudi dengan 8 buah pegangan, yang ditengah terdapat gambar tunas kelapa diatas dasar lingkaran yang terbagi tiga sama luasnya, disertai sinar memancar dari pusat lingkaran menuju ke tepi lencana berbentuk segi 10 beraturan, mengiaskan bahwa Pembina Pramuka bertugas mengendalikan Satuannya beserta seluruh peserta didik di dalamnya (8 arah mata angin), guna melaksanakan Tri Satya (lingkaran terbagi tiga) dan Dasa Darma (segi sepuluh), dalam rangka mencapai tujuan Gerakan pramuka (tunas kelapa).

Tanda Pelatih Pembina Pramuka
Tanda ini terdiri atas jantung berwarna merah putih, dengan bintang bersudut lima, dan garis jari-jari menuju ke 8 arah, dengan dua jari-jari mendatar lebih tebal dari 6 jari-jari lainnya. Jari-jari ini menghubungkan jantung dengan mata rantai bulat dan segi empat. Semuanya mengiaskan bahwa tugas Pelatih Pembina Pramuka adalah seperti jantung (bhs Latin = Cor), mengisap gagasan, pengetahuan, pengalaman dan kecakapan para Pembina Pramuka pria (lingkaran) dan wanita (segi empat), yang ada disegala penjuru tanah air kita (8 arah mata angin), melalui pembuluh darah balik (jari-jari kecil). Gagasan, pengetahuan, pengalaman dan kecakapan Pembina Pramuka tersebut akan diolah dengan diberi “bumbu”, rasa kecintaan kepada tanah air (patriotisme, merah dan putih) serta jiwa Pancasila (bintang bersudut lima). Sesudah itu bahan-bahan tersebut akan disebarluaskan kembali kepada para Pembina Pramuka, melalui pembuluh nadi (dua jari-jari tebal) yaitu pendidikan bagi anggota dewasa, di seluruh penjuru tanah air yang membeujur sepanjang garis khatulistiwa (jari-jari tebal mendatar).
 
Pelaksanaan tugas Pelatih dan pemancaran bahan latihan Pramuka yang diwarnai rasa cinta tanah air dan jiwa Pancasila ini (sinar memancar dari pusat lingkaran keluar) dilaksanakan secara terus menerus selama 24 jam sehari (24 mata rantai), 7 hari dalam seminggu (7 mata rantai bertuliskan GERAKAN dan PRAMUKA) dan 12 bulan dalam setahun (12 mata rantai lingkaran dan 12 mata rantai segi empat).

Tanda Andalan
 
Tanda Andalan berbentuk segi 10 beraturan, dengan sinar memancar dari pusat lingkaran keluar, sinar itu memancar dari tunas kelapa yang dilingkari 61 butir padi yang bernas, mengiaskan bahwa Andalan adalah anggota yang diandalkan (diberi kepercayaan anggota lainnya) untuk mengelola organisasi Gerakan Pramuka di wilayahnya  (tunas kelapa) yang didirikan pada tahun 1961 (61 butir padi yang melingkar), dalam rangka menanamkan jiwa Pramuka (tunas kelapa) dan pengamalan Dasa Darma (segi 10 beraturan).

Tanda Majelis Pembimbing
 
Tanda Majelis Pembimbing berbentuk segi 10 beraturan, dengan sinar memancar dari pusat lingkaran keluar, 10 buah sinar besar menopang segi 10 beraturan tersebut. Sinar tersebut memancar dari tunas kelapa yang dilingkari 61 butir padi yang bernas. Semuanya mengiaskan bahwa anggota Majelis Pembimbing adalah anggota Gerakan Pramuka yang mempunyai kewajiban memberi dukungan (10 sinar pendukung) kepada seluruh jajaran Gerakan Pramuka di wilayahnya, untuk mengelola Gerakan Pramuka yang didirikan tahun 1961 (61 butir padi yang melingkar) dalam rangka menyebarluaskan jiwa Pramuka (tunas kelapa) dan mengamalkan Dasa Darma (segi 10 beraturan).

Tanda Pimpinan Saka dan Pamong Saka
 
Tanda Pimpinan Saka dan Pamong Saka berbentuk lingkaran dengan sinar terpancar dari pusatnya, menuju kemata rantai yang melingkar, terdiri atas segi 4 dan lingkaran, bertulisan GERAKAN PRAMUKA dan gambar tunas kelapa, mengkiaskan bahwa Pimpinan Saka dan Pamong Saka bertugas menyebarluaskan hal-hal yang berkaitan dengan Saka yang bersangkutan, ke semua anggota Gerakan Pramukayang membentuk rantai persaudaraan Pramuka puteri (segi empat) dan putera (lingkaran).
Gambar di tengah tanda Pimpinan Saka dan Pamong Saka ini menggambarkan ciri khas Saka yang bersangkutan, yang artinya sesuai dengan arti tanda Saka tersebut.

Peranan Pendidikan Kepramukaan Dalam Perjuangan Dan Pembangunan

Peranan Pendidikan Kepramukaan Indonesia Dalam Perjuangan Dan Pembangunan Bangsa Dan Negara - Globalisasi dan otomoni daerah mengharuskan kesiapan sumber daya manusia di daerah guna mengantisipasi setiap perubahan yang bakal terjadi pada semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Gerakan kepanduan merupakan bagian dari era tersebut yang perlu mengambil peran untuk melahirkan kader-kader bangsa yang mau mengabdikan dirinya bagi kemaslahatan masyarakat dan Negara. Semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia masih mengalir dan melekat disetiap sendi-sendi nurani para pemuda pandu Indonesia.
Dalam usahanya untuk mencapai tujuan tersebut, Gerakan Pramuka Indonesia merupakan bagian dari peran gerakan perjuangan yang sampai saat ini masih tetap melestarikan rasa tanggung jawab pada kelangsungan Kepanduan yang berusaha meningkatkan mutu dan jumlah anggotanya pada arah dan tujuan tercapainya tunas bangsa generasi yang memiliki karakter jiwa yang bersih, tegas berdisiplin yang merupakan cita-cita pergerakannya.Mendasari jiwa kejenuhan yang haus akan kedamaian dan ketentraman serta rindu akan kebersamaan inilah, Pramuka Perguruan tinggi menanam kembali rasa berbangsa dan bernegara dalam membangun kembali benih-benih semangat perjuangan yang masih tersisa pada gerakan pramuka yang merupakan keinginan bangsa dan Negara secara nasional dalam membangun otonomi daerah sebagai tekad yang kuat untuk melahirkan sendi-sendi berbangsa dan bernegara.

Gerakan Pramuka Perguruan tinggi sebagai elemen masyarakat ilmiah meniti kreasi dengan menggelorakan karya sebagai suatu penyatuan berbangsa dan bernegara untuk mewujudkan cita-cita bangsa dengan melepaskan beban yang dihadapi. Gerakan Pramuka merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perjuangan membentuk generasi bangsa yang bersih dan bertanggung jawab dan dapat memberikan konstribusi pada pemerintah nasional dan pemerintah daerah dalam menuju terciptanya percepatan pembangunan berkelanjutan yang lebih merata. 
Untuk itu dalam menuju keinginan tersebut Gugus Depan Kota Gorontalo Gudep 335-336 yang berpangkalan di Universitas Negeri Gorontalo sebagai bagian dari Gerakan Pramuka, menyelenggarakan kegiatan Kemah Bhakti Racana (KEMBARA II) Nasional Se-Indonesia Tahun 2007 dalam upaya membangun dan Menyatukan persepsi kesamaan pemikiran dalam membangun generasi muda yang lebih baikTugas dan fungsi Pramuka sebagai wadah tempatnya berkumpulnya generasi muda, terutama yang masih duduk di bangku sekolah,tak hanya melakukan kegiatan berkemah ke hutan dan bisa membuat tandu saja. Namun lebih dari itu, pramuka juga memiliki peran sangat penting dalam pembangunan di bidang kesehatan.

Mengingat proporsi remaja saat ini semakin besar jumlahnya dalam komposisi penduduk. Gerakan Pramuka diharapkan menjadi gerakan pendidikan yang membentuk generasi muda sebagai kader pembangunan yang siap melaksanakan pembangunan masyarakat, bangsa dan Negara. Keikutsertaan generasi muda dalam Gerakan Pramuka di bidang Kesehatan diwujudkan dengan terbentuknya anggota satuan karya pramuka Saka Bhakti Husada (SBH). Sejalan dengan itu, pekan lalu Pemkab Kapuas Hulu melalui Dinas Kesehatan sudah membentuk kepengurusan SBH Kapuas Hulu baru yang diketuai Kepala Bidang Promosi Kesehatan Masyarakat, Maharuddin Marjani SE. Dengan dibentuknya SBH, kini Kapuas Hulu memiliki tiga saka kepramukaan antara lain, Saka Kencana dibawah naungan Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana (DukcapilKB), Saka Bhayangkari dari Polres dan Saka Bhakti Husada sendiri dari Dinas Kesehatan.

"Salah satu tujuan pembangunan bidang kesehatan itu adalah untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Nah, melalui wadah ini kita bisa membantu Pemerintah dalam mencapai harapan tersebut," kata Maharudin. Menurutnya, anggota SBH ini akan diberikan pengetahuan, keterampilan dalam bidang kesehatan sehingga mereka bisa menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat terutama yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan, kesehatan keluarga, penanggulangan penyakit, gizi, manfaat dan bahaya obat. "Kita berharap anggota SBH dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya dan memiliki sikap serta perilaku yang lebih mantap," pungkasnya.

Selasa, 07 Mei 2013

cintih surat lamaran kerja

Sidareja, 7 April 2013

Kepada Yth :

Bapak / Ibu Pimpinan

.....................

Dengan hormat,

Berdasarkan informasi yang saya peroleh bahwa perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin saat ini memerlukan pegawai sebagai Karyawan. Oleh karena itu saya mengajukan permohonan untuk mengisi posisi tersebut.

Saya tamatan SLTA, belum menikah, jujur, disiplin, berpenampilan menarik, bertanggung jawab, serta dapat bekerja sama dalam tim maupun individual.

Sebagai bahan pertimbangan bagi Bapak/ Ibu bersama ini turut saya lampirkan :

Foto Copy Ijazah Terakhir  1 Lembar
Pas Photo 4 x 6            1 Lembar
Foto Copy KTP              1 Lembar
Daftar Riwayat Hidup       1 Lembar
Saya yakin bahwa surat ini beserta lampiranya belum cukup dijadikan bahan pertimbangan. Oleh karena itu, saya berharap Bapak akan memberikan suatu kesempatan wawancara kepada saya, sehingga dapat diperoleh keterangan mengenai diri saya scara terperinci dan lengkap.
Demikianlah surat permohonan kerja ini saya buat dengan sebenar-benarnya, besar harapan saya sudilah kiranya Bapak/Ibu dapat menerima saya bekerja di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Atas perhatian Bapak/Ibu sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.

                                                                                                          Hormat Saya,



                                                                                                       Kholik Marzuki

Minggu, 05 Mei 2013

GAMES FOR EDUCATION





“Sekolah Alam.”
Di era sekarang ini, pendidikan tampaknya mulai ada perubahan paradigma dimana yang namanya sekolah tidak diharuskan selalu berada di dalam kelas. Lebih ekstrim aksi nyata telah dilakukan oleh beberapa aktivis di dunia pendidikan dimana
mereka menyelenggarakan model persekolahan di alam terbuka. Sekolah alam. Ya, itulah istilah yang mereka dengungkan dan sedang hangat menjadi topik pembicaraan oleh banyak kalangan saat ini. Pendidikan pada dasarnya memiliki banyak metode, cara dan modifikasi materi yang selalu berkembang mengikuti setiap tuntutan zaman. Para pakar dalam dunia pendidikan tak henti – hentinya menelurkan sains baru dalam pelbagai bidang ilmu pengetahun yang bermanfaat bagi kelangsungan kehidupan manusia. Demikian pula kajian tentang watak, karakter, kepribadian, kepemimpinan dan sifat dasar manusia pun mengalami banyak perkembangan sehingga melahirkan kreativitas dan improvisasi yang aktif dan kontinue dari masa ke masa. Gerakan Pramuka salah satunya. Kajian tentang bagaimana membentuk karaktek generasi muda yang sesuai dengan harapan dan cita – cita bangsa menjadi konsep dasar dalam mengembangkan kurikulum dan metode pengajaran kepramukaan disamping tetap menerapkan prinsip menantang dan menyenangkan. Pada tataran golongan Siaga contohnya. Permainan dan latihan yang disajikan selalu dikembangkan menjadi banyak versi tanpa meninggalkan nilai moral yang terkandung didalamnya. Banyak tujuan yang diharapkan dapat diraih dalam setiap permainan kepramukaan yang diciptakan. Jika tujuan tersebut melandasi dalam setipa permainan yang dilakukan maka bobot nilainya akan sama dengan yang digunakan di sekolah. Adapun tujuan tersebut diantaranya : 
1. Untuk menumbuhkan sikap disiplin dan gotong royong/ kerjasama. Seperti permainan olahraga, misal : kasti, sepakbola, futsal, dll 
2. Untuk daya pemusatan pikiran dan ketegangan. Seperti berjalan diatas balok kayu/ bambu, teka – teki, lompat tambang, dll 
3. Untuk daya memperhatikan. Seperti mencari jejak, survival, permainan panca indera, lomba daun, dll 
4. Untuk kecakapan membuat konstruksi. Seperti merakit layang-layang, aeromodeling, kapal layar, miniatur menara, dll 
5. Untuk menumbuhkan sikap cekatan. Seperti tali menali, menggambar dan membaca peta, dll 6. Untuk menumbuhkan fisik. Seperti mountaineering, hiking, panjat tebing, outdoor games, dll 7. Untuk mempertajam pandangan. Seperti pengintaian, membuat sketsa/ peta panorama, dll


Karakteristik Permainan Pramuka Siaga



“Permainan Pramuka Siaga.”Siaga adalah anak kecil yang jiwanya masih dikendalikan oleh nafsu, belum mempunyai pertimbangan, mementingkan diri sendiri dan masih sedikit rasa tanggung jawabnya. Dengan cara bermain, maka kita berusaha supaya sifat – sifat itudapat dikendalikan tanpa menekan keinginan dan bakat si anak. Hasil dari permainan – permainan itu tidak dapat kita ukur, tetapi cara dan macam permainannya dapat kita pilih kira – kira mana yang paling tepat untuk melatih jiwa dan tabiat anak. 1. Permainan kesatuan (tim). Dalam permainan ini anak – anak mendapat kemenangan demi kepentingan bersama. Sifat menonjolkan diri terhapus. 2. Permainan gaduh/ ramai. Anak – anak pada umumnya suka membuat kegaduhan/ keramaian. Hal itu penting bagi mereka. Mereka suka bergurau, kejar – kejaran dan sebagainya. Permainan semacam ini disajikan untuk memenuhi jiwa mereka. Semakin banyak tawa, semakin baik, biarkan mereka bergembira sepuas – puasnya untuk melepas energi yang kadang – kadang berlebihan. 3. Permainan tenang. Permainan ini banyak macam dan gunanya untuk dapat menahan diri dari kebiasaan – kebiasaan yang kaku dan tepat sekali untuk mengatasi perbuatan – perbuatan yang suka gaduh tetapi tidak pada waktunya. Biasanya anak – anak tidak dapat lama berdiam diri dengan tenang. Permainan semacam ini baik sekali untuk belajar menahan diri dan memelihara ketenangan pada waktu yang diperlukan. 4. Permainan panca indera. Umumnya permainan semacam ini dilakukan secara tenang dan membuat anak – anak benar – benar menggunakan alat penglihatan, alat pendengaran, perasaan, penciuman dan lain – lain. 5. Permainan penyisihan. Permainan ini bersifat perlombaan. Yang kalah lebih dulu maka akan disisihkan. Bagi anak – anak yang sudah kalah dan tersisih ada baiknya disediakan permainan yang lain agar tidak membuat keributan dan mengganggu temannya yang sedang bermain penyisihan tersebut. Sedangkan yang menang, terus bermain sampai didapat anak yang memenangkan permainan semuanya. Hal itu akan menjadi kebanggaan pada anak yang menang tersebut. 6. Permainan yang ada hubungannya dengan SKU. Permainan ini penting karena anak – anak belajar mempraktikkan sesuatu syarat yang telah mereka pelajari, misalnya : mengucapkan doa sehari – hari, menyayikan lagu kebangsaan/ lagu daerah, memberikan salam pramuka, berlatih menabung dan sebagainya. Permainan semacam ini disenangi anak – anak dan akan mendorong mereka untuk bersungguh – sungguh mempelajari syarat – syarat yang diperlukan demi kemajuan mereka sendiri.

AYO BERKEMAH....!!!!


Berkemah memberikan kesempatan bagi pengembangan mental melalui kegiatan – kegiatan seperti pengamatan dan permainan ingatan atau melalui penelitian dan pembelajaran mengenai lingkungan alam. Peluang untuk pengembangan fisik diberikan melalui kegiatan – kegiatan yang menguras tenaga, misalnya : menjelajah, berenang, berperahu, memanjat dan meluncur. Berkemah juga memberikan kontribusi bagi pengembangan sosial dengan cara mengumpulkan peserta didik ke dalam kelompok – kelompok kecil, tinggal dalam satu tenda atau gubug kecil dan saling bekerjasama untuk dalam menyiapkan dan menyelesaikan tugas mereka. Tak dapat dipungkiri, bahwa dalam berkemah juga sangat berperan untuk pengembangan jiwa spiritual serta pengembangan rasa tanggung jawab dan inisiatif murni dari peserta didik. Mengingat betapa banyak manfaat yang dapat diberikan oleh kegiatan perkemahan, maka seyogyanya perkemahan hendaknya dikelola dengan baik. Beberapa catatan penting yang harus diingat dalam menyiapkan kegiatan berkemah adalah : 1. Perencanaan perkemahan Perlu dibuat daftar semua keperluan berkemah meliputi : kepanitiaan, perijinan, lokasi, biaya, keselamatan, logistik, transportasi, acara, sanitasi, kesehatan serta perlengkapan dan rujukan tanggap darurat. 2. Penentuan tempat berkemah Poin yang perlu diperhatikan diantaranya : ketersediaan air, keamanan penggunaan api/ kayu bakar, pembuatan saluran pembuangan, ada/tidaknya pohon pelindung, ada/ tidaknya tanah lapang dan keterjangkauan. 3. Pengurusan izin berkemah Siapkan administrasi perijinan untuk pihak yang bewenang di lokasi yang dituju dan perijinan untuk para peserta didik pada orangtuanya. 4. Kepemimpinan perkemahan Bentuklah kepengurusan yang melibatkan orang dewasa dan remaja agar mereka berinteraksi mengenal satu sama lain dan bekerjasama mensukseskan kegiatan. 5. Acara kegiatan selama berkemah Susunlah jadwal kegiatan sesuai waktu pagi, siang dan malam. Untuk kegiatan yang dilakukan dialam terbuka hendaknya memenuhi unsur : tantangan, keluwesan, keterlibatan, wawasan luas dan waktu bersantai. 6. Penentuan kebutuhan makanan Beberapa hal yang perlu diperhatikan utamanya adalah keanekaragaman, nilai gizi makanan, kepraktisan (mudah dan sederhana dalam penyiapannya). 7. Perlengkapan yang diperlukan Pada prinsipnya jenis dan lamanya perkemahan sangat menentukan banyak sedikitnya perlengkapan yang diperlukan. Jenis perkemahan tetap tentu lebih membutuhkan banyak perlengkapan dibandingkan dengan jenis perkemahan penjelajahan. Jenis perlengkapan yang umum diperlukan diantaranya : Perlengkapan upacara dan kegiatan, Perlengkapan berlindung dan berkemah (tenda-tenda, peralatan pertukangan seperti : palu, kapak, paku, cangkul, dll), Perlengkapan dapur/ alat masak dan Perlengkapan kesehatan. 8. Penjagaan Kesehatan selama berkemah Kesehatan selama berkemah dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya : kebersihan makanan, kebersihan lingkungan, kesehatan individu dan waktu beristirahat. Oleh karenanya, dalam melaksanakan aktivitas perkemahan hendaknya penjagaan atas hal – hal tersebut diperhatikan dengan sebaik – baiknya. Kesan indah dari pengalaman berkemah akan sangat terasa dan dapat dinikmati dengan sempurna manakala kita dapat mengelola suasana perkemahan dengan bekal hal – hal diatas. Selamat berkemah dan temukan jatidiri kita disana!!.